Saturday, May 9, 2015

DPD Bantu Pemkab Karo Urus Izin Relokasi Pengungsi Sinabung ke Siosar

DPD Bantu Pemkab Karo Urus Izin Relokasi Pengungsi Sinabung ke Siosar
Warga desa di kaki Gunung Sinabung terpaksa mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah (merdeka.com)
Warga desa di kaki Gunung Sinabung terpaksa mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah (merdeka.com)
KABAN JAHE: Penanggulangan bencana erupsi Gunung Sinabung menyangkut masyarakat pengungsi, perbaikan infrastruktur dan perbaikan lahan pertanian masyarakat akan dibicarakan secara sinergis bersama pemerintah pusat. Jadi bukan hanya menyangkut bantuan obat-obatan, tapi juga menyangkut penanganan relokasi di hutan produksi Siosar.
Relokasi ke Siosar sudah final dan sebelumnya telah disetujui oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono saat masih menjabat Presiden RI berkunjung ke Tanah Karo 23 Januari 2014 lalu.
Hal ini dikatakan oleh Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH MM didampingi  Kepada Badan POM Pusat Dr. Roy A Sparingga Mapp SC, Kepala Balai Besar POM Medan, Drs. Alibata Harahap Apt Mkes, Ketua Gabungan Pengusaha Farmasi Sumut,  Amin Wijaya di sela-sela memberikan bantuan obat dan makanan kepada pengungsi erupsi Sinabung yang diterima oleh Plt. Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Dandim 0205/TK Letkol Inf Asep Sukarna, Waka Polres Karo Kompol A. Sinurat dan Kepala BPBD Karo Ir. Subur Tambun MM, Minggu (26/10) di Posko Utama Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo Kabanjahe.
Plt. Bupati Karo berterima kasih atas perhatian dan bantuan pihak POM Pusat. Terlebih berkenan hadir ke posko utama bersama seluruh rombongan. “Kita mengharap, erupsi Sinabung segera berakhir dan mengharap kepada media agar dapat memberitakan informasi yang akurat dan konstruktif. Dengan demikian, media dapat memberikan kesejukan dan ketenangan kepada masyarakat, khususnya kepada para pengungsi,” harap Brahmana.
Tidak Ada Masalah
“Permasalahan selama ini hanya mis communication antara Pemprovsu dan Pemkab Karo. Izin pinjam pakai sekitar 450 Ha untuk areal pertanian warga tiga desa dan perizinan akses jalan menuju daerah relokasi akan segera terbit. Perlu koordinasi yang lebih intensif,” ujar Parlindungan
“Saya sudah bicara dengan pihak Gubernur Sumatera Utara bahwa pihaknya dapat mengeluarkan ijin akses jalan sepanjang 5 Km secara bertahap.
Selanjutnya DPD RI siap membantu Pemkab Karo mendapatkan izin dari Mentri Kehutanan setelah nanti Kabinet Presiden RI, Jokowi-JK sudah terbentuk. Ini janji DPD RI kepada Pemkab Karo untuk membantu masyarakat pengungsi, khususnya masyarakat yang terkena relokasi warga Desa Sukameriah, Bakareh dan Simacem,” ujar Parlindungan.
Awan Panas Tiap Hari
Pada kesempatan itu Dandim 0205/TK Letkol Inf Asep Sukarna dalam sambutannya mengatakan, sejak 5 Oktober 2014 sampai dengan 26 Oktober 2014 erupsi awan panas tiap hari terjadi. Bahkan banjir lahar dingin pun mengancam masyarakat di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Lau Borus. “Karenanya kita telah meninggkatkan penjagaan memasuki zona merah dan warga di sekitar DAS Lau Borus diimbau agar saat musim hujan saat ini untuk menjauh dari pinggir sungai.  Bahkan masalah lain yang mungkin harus ditangani Pemkab Karo ke depan adalah warga di luar zona merah yang harus mengungsi terpaksa menanggung beban sewa rumah dan lahan pertanian,” katanya.
Situasi Gunung Sinabung berbeda dengan gunung yang lain. Tidak tahu kapan akan berakhir. Masalah lain pemukiman dan areal pertanian berada di sekitar Gunung Sinabung itu sendiri. Sedang Gunung Berapi lainnya tidak. Inilah kendala yang harus dihadapi oleh Pemkab Karo dan Dan Satgas sampai saat ini, ungkap Asep. (Copass)

Natal Moria GBKP, Ratusan Pengungsi Sinabung Dapat Pengobatan Gratis

Jelang Natal Moria GBKP, Ratusan Pengungsi Sinabung Dapat Pengobatan Gratis


Plt Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH menerima audensi Ketua Umum Panitia, dr Rahmenda Br Sembiring dan panitia lainnya, kemarin di kantor bupati, Kabanjahe. (SIB)
Plt Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH menerima audensi Ketua Umum Panitia, dr Rahmenda Br Sembiring dan panitia lainnya, kemarin di kantor bupati, Kabanjahe. (SIB)
KABAN JAHE: Sebagai wujud cinta kasih kepada sesama tanpa membeda-bedakan suku, golongan dan agama, Moria GBKP diharapkan memprioritaskan perhatian kepada sesama yang kurang mampu dan membutuhkan perhatian. Wujudnya bisa dalam bentuk pengobatan gratis, anjangsana dan bakti sosial atau kegiatan sosial lainnya.
Demikian dikatakan Plt Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH ketika menerima audensi Ketua Umum Panitia Natal Moria Moderamen GBKP dr Rahmenda Br Sembiring dan panitia lainnya kemarin di ruang kerjanya. “Ini perlu dan sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. terutama pengungsi atau korban erupsi Sinabung di berbagai desa saat ini. Perbuatan itu lebih menyentuh dan dibutuhkan warga daripada kata-kata,” tegas Terkelin.
Dr Rahmenda seusai audensi mengatakan bahwa, sebelum perayaan Natal yang direncanakan 20 Desember 2014 di Lapangan Samura Kabanjahe telah diadakan pengobatan massal di Desa Sukatendel Kecamatan Tiganderket bekerjasama dengan Badan Pelayanan Kesehatan Moderamen dan Pemkab Karo serta IDI Tanah Karo. Panitia Natal tersebut telah terbentuk. Diantaranya, Ketua Umum, dr Rahmenda Br Sembiring, Koordinator Kesehatan dr Hartawati Br Tarigan.
Sedangkan badan kesehatan dari GBKP terdiri dari : Pt Ratur Sitepu, Elieser Ginting dan Perikuten. Dari Pemkab Karo dr J Perangin-angin, Dirut RSU Kabanjahe, dr Jasura Pinem, dr Johannes Sitepu, dr Deddy Pinem, dr Elvi Susanti Br Sitepu, dr Nathalia Br Tarigan, dr Verayanatal Br Bangun dan lainnya. (SIB)

Abu Vulkanik Sinabung Ancam Kesehatan Siswa SD Tanah Karo

Abu Vulkanik Sinabung Ancam Kesehatan Siswa SD Tanah Karo

(Liputan 6 TV)
Liputan6.com, Tanah Karo - Sejumlah desa disekitar Gunung Sinabung hingga saat ini masih diselimuti debu vulkanik. Tak terkecuali halaman SD Negeri Satu Atap 040483, Kecamatan Payung, Tanah Karo di kaki Gunung Sinabung, Sumatera Utara. 

Meski begitu, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (7/4/2016), para murid di sekolah tersebut tetap bermain dengan ceria. Hanya nampak sebagian saja yang memakai masker agar tak mudah menghirup debu karena  serangan penyakit saluran pernapasan yang kerap mengancam kesehatan mereka.

Sekolah yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Gunung Sinabung merupakan gabungan dari beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah ditinggalkan warganya. Seperti Desa Guru Kinayan dan Desa Suka Meriah ini juga mulai mengalami kerusakan di bagian atap yang terus diterpa hujan debu vulkanik.

Dengan kondisi sekolah yang digabungkan tersebut, murid dan guru bergantian memakai gedung sekolah dengan jadwal masuk pagi dan siang. 

Pihak sekolah berharap instansi pemerintah setempat memperhatikan kondisi ini dengan memberikan bantuan penyuluhan dan pemeriksaan medis terhadap murid juga perbaikan gedung sekolah agar para murid bisa sekolah dengan nyaman dan menyerap pelajaran dengan  lebih baik. (Mar/Mut)

KETUA MODERAMEN HASIL SIDANG SINODE GBKP 2015

Gerakan Save Tanah Karo "TANAH KARO SIMALEM"